BERBAGI PENGALAMAN ADALAH AWAL KESUKSESAN BERSAMA......

ASI = Air kasih Sayang Ibu....



Tulisan ini penulis buat untuk menghargai istri yang kebetulan saat ini masih sedang asyik-asyiknya "berpacaran" dimabuk kasmaran dengan anak pertama kami yang alhamdulillah dilahirkan dengan selamat bulan Juli 2011 kemarin, meskipun dengan operasi cesar. Penulis teringat sesaat setelah melahirkan, dalam kondisi masih lemah, dia berkata dengan lirih untuk bertekad memberikan yang terbaik buat putri kami. Awalnya yang terbaik buat anak, dalam pikiran penulis adalah memberikan materi-materi mahal yang jangan pernah pikir dua kali untuk membelinya apabila itu buat anak. termasuk susu untuk bayi.

Seiring waktu berjalan, ternyata yang terbaik tidaklah harus mahal. Awalnya penulis agak kesal juga karena istri sangat menginginkan ASI (Air Susu Ibu) untuk anak, padahal kala itu, ASI yang dikeluarkannya belum lancar. Hanya sekitar 10 ml, itupun dikeluarkan dengan perjuangan karena awal pertama kali bayi menyusui, memang terasa sakit pada payudara ibu. Karena ASI yang keluar tidak lancar tersebut, kemudian istri penulis saranin agar memberikan Sufor (susu formula), kalau perlu yang paling mahal dan yang paling aman buat bayi. Tapi istri tetap menolak, dan bersikukuh memberikan ASI kepada anak.

Seiring berjalannya waktu, ajaibnya ASI yang keluar ternyata semakin banyak. Kondisi tersebut kemudian yang memaksa penulis untuk belajar apa sih keunggulan ASI dibanding Sufor?apa benar ASI itu lebih baik dari pada sufor yang sudah pasti kandungan gizinya (biasanya kandungan gizi terdapat pada box susu bayi)



Air susu ibu atau ASI adalah susu yang diproduksi oleh manusia untuk konsumsi bayi dan merupakan sumber gizi utama bayi yang belum dapat mencerna makanan padat.
ASI diproduksi karena pengaruh hormon prolactin dan oxytocin setelah kelahiran bayi. ASI pertama yang keluar disebut kolostrum atau jolong dan mengandung banyak immunoglobulin IgA yang baik untuk pertahanan tubuh bayi melawan penyakit.

Penelitian menunjukkan, bayi yang diberi ASI secara khusus terlindung dari serangan penyakit sistem pernapasan dan pencernaan. Hal itu disebabkan zat-zat kekebalan tubuh di dalam ASI memberikan perlindungan langsung melawan serangan penyakit. Sifat lain dari ASI yang juga memberikan perlindungan terhadap penyakit adalah penyediaan lingkungan yang ramah bagi bakteri ”menguntungkan” yang disebut ”flora normal”. Keberadaan bakteri ini menghambat perkembangan bakteri, virus dan parasit berbahaya. Tambahan lagi, telah dibuktikan pula bahwa terdapat unsur-unsur di dalam ASI yang dapat membentuk sistem kekebalan melawan penyakit-penyakit menular dan membantunya agar bekerja dengan benar.

Salah satu hal yang menyebabkan ASI sangat dibutuhkan bagi perkembangan bayi yang baru lahir adalah kandungan minyak omega-3 asam linoleat alfa. Selain sebagai zat penting bagi otak dan retina manusia, minyak tersebut juga sangat penting bagi bayi yang baru lahir. Omega-3 secara khusus sangat penting selama masa kehamilan dan pada tahap-tahap awal usia bayi yang dengannya otak dan sarafnya berkembang secara nomal. Para ilmuwan secara khusus menekankan pentingnya ASI sebagai penyedia alami dan sempurna dari omega-3. 3

Selanjutnya, penelitian yang dilakukan para ilmuwan Universitas Bristol mengungkap bahwa di antara manfaat ASI jangka panjang adalah dampak baiknya terhadap tekanan darah, yang dengannya tingkat bahaya serangan jantung dapat dikurangi. Kelompok peneliti tersebut menyimpulkan bahwa perlindungan yang diberikan ASI disebabkan oleh kandungan zat gizinya. Menurut hasil penelitian itu, yang diterbitkan dalam jurnal kedokteran Circulation, bayi yang diberi ASI berkemungkinan lebih kecil mengidap penyakit jantung. Telah diungkap bahwa keberadaan asam-asam lemak tak jenuh berantai panjang (yang mencegah pengerasan pembuluh arteri), serta fakta bahwa bayi yang diberi ASI menelan sedikit natrium (yang berkaitan erat dengan tekanan darah) yang dengannya tidak mengalami penambahan berat badan berlebihan, merupakan beberapa di antara manfaat ASI bagi jantung.4

Selain itu, kelompok penelitian yang dipimpin Dr. Lisa Martin, dari Pusat Kedokteran Rumah Sakit Anak Cincinnati di Amerika Serikat, menemukan kandungan tinggi hormon protein yang dikenal sebagai adiponectin di dalam ASI. 5 Kadar Adiponectin yang tinggi di dalam darah berhubungan dengan rendahnya resiko serangan jantung. Kadar adiponectin yang rendah dijumpai pada orang yang kegemukan dan yang memiliki resiko besar terkena serangan jantung. Oleh karena itu telah diketahui bahwa resiko terjadinya kelebihan berat badan pada bayi yang diberi ASI berkurang dengan adanya hormon ini. Lebih dari itu, mereka juga menemukan keberadaan hormon lain yang disebut leptin di dalam ASI yang memiliki peran utama dalam metabolisme lemak. Leptin dipercayai sebagai molekul penyampai pesan kepada otak bahwa terdapat lemak pada tubuh. Jadi, menurut pernyataan Dr. Martin, hormon-hormon yang didapatkan semasa bayi melalui ASI mengurangi resiko penyakit-penyakit seperti kelebihan berat badan, diabetes jenis 2 dan kekebalan terhadap insulin, dan penyakit pada pembuluh nadi utama jantung. 6

Yang hebatnya lagi, untuk mengetahui kandungan ASI, apabila bila ASI dijemur dibawah sinar matahari langsung, maka dalam beberapa jam berubah warnanya menjadi merah seperti darah, hal ini disebabkan karena reaksi kimia yang dikarenakan asi mengandung berbagai macam protein dan vitamins.

ASI lebih aman daripada susu pabrik (susu formula), jelas karena susu formula pasti mengandung pengawet yang sebenarnya berbahaya bagi tubuh.
Yang jelas penulis cuma berpesan, bagi anda yang sekarang jadi ayah baru, senantiasalah dukung dan dorong istri anda agar memberikan ASI yang terbaik bagi putra-putri anda.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

like this!sepakat hehehe...

Posting Komentar