BERBAGI PENGALAMAN ADALAH AWAL KESUKSESAN BERSAMA......

Solo, always in my heart.


Kota Solo, sebuah daerah administratif tingkat II yang berada di Jawa Tengah yang sebenarnya tidak terlalu luas jika dibandingkan dengan kota-kota lain di Indonesia. Karena kota ini adalah kampung halaman saya (asli sana dari lahir sampai kuliah), jadi saya ingin sedikit membahas tentang kota ini.
Penulis ingat saat kecil dulu mulai dari SD yang kebetulan sekolah di daerah Kota Barat, Kota Solo bukanlah kota yang dikenal oleh masyarakat luas, karena namaya kalah pamor dengan kota tetangganya yakni Jogjakarta. Kedua kota ini ibarat saudara karena keduanya memiliki ciri khas yang sama, mulai dari budayanya, masyarakat hingga sama-sama dipimpin oleh kraton (namun di Solo, Sunan Kraton hanya simbol kepemimpinan saja, bukan pimpinan administrasi). Kota Solo semakin terpuruk setelah terjadi dua kerusuhan besar yang menghancurkan citra kota Solo yakni saat kerusuhan 1998 dan kerusuhan PDI pada 2001.
Selepas kepindahan saya ke ibukota karena penempatan dinas, sekarang Kota Solo mulai bangkit dan kian dikenal oleh masyarakat nusantara. Selain menjadi kota percontohan karena kenyamanannya, kekondusifannya, dan keramahan masyarakatnya, kota Solo sekarang juga dikenal dengan kota yang memihak "wong cilik" karena pemerintah daerahnya membatasi pembangunan mall dan membenahi serta memberdayakan pasar-pasar tradisional disana, yang diharapkan nantinya pasar-pasar rakyat seperti ini menjadi tulang punggung perekonomian masyarakatnya.

Kota Solo memang tidak mempunyai objek wisata yang banyak. Namun kota ini menjadi akses dan pintu masuk objek-objek wisata yang ada di sekitar kota Solo. Seperti objek wisata Tawangmangu, candi Prambanan, hingga wisata alam seperti gunung Lawu,Merapi, serta Merbabu.
Lalu apa sebenarnya kunci kesuksesan kota Solo hingga menjadi sekarang?yang pertama pasti karena keberhasilan kepemimpinan yang sekarang yang mampu menciptakan kenyamanan dan tentu saja keberpihakannya kepada masyarakat kecil. Karena memang struktur ekonomi masyarakat di Indonesia berbentuk piramida dimana masyarakat golongan ekonomi kecillah yang memiliki populasi paling besar. Maka sangat tepatlah apabila kebijakan yang dibuat oleh pemerintah seharusnya berpihak pada kalangan ini. Ini adalah teori mudah namun sulit (atau enggan??) dipratikkan oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah lainnya. Karena gaya kepemimpinan inilah Walikota Solo, Jokowi bahkan dikagumi oleh masyarakat diluar Solo

Kembali kepada keberhasilan Solo, faktor lain yang juga sedikit banyak melatarbelakangi keberhasilan ini karena homoginitas masyarakatnya yang sebagian besar adalah suku jawa. Karena faktor inilah cara pandang dan rasa kesetiakawanan di lapisan masyarakat mampu tercipta.

Selamat atas keberhasilan Solo. Hope will be back there, someday...

1 komentar:

Anonim mengatakan...

miz solo too..:), the city where we met :)

Posting Komentar